Profile
Radio Suara As'adiyah tak asing lagi ditelinga masyarakat Wajo. Apalagi, radio dengan tagline "Sahabat terdekat media yang tepat" ini, menggande ng nama besar pondok pesantren As'adiyah Sengkang.
Radio Suara As'adiyah terletak di Jl. Masjid Raya No.100 Sengkang Kab. Wajo, yakni kurang lebih 200 KM dari Makassar Sulawesi Selatan.
RADIO Suara As'adiyah yang mengudara sejak 1968 ini. Didirikan Anre Gurutta KH. (AGH) Yunus Maratang (Alm). Kehadiran radio ini sebagai sarana dakwah dan syiar islam, atas dasar itulah, sejak mengudara hingga sekarang, umumnya masjid di kabupaten wajo, Bone, Soppeng berkiblat di radio ini. Baik itu salat lima waktu, maupun pencerahan melalui ceramah-ceramah Islam.
Sebelum menjadi Radio Suara As'adiyah, radio ini dulunya bernama radio amatir (1968-1973). Saat itu studio berlamat di masjid jami Sengkang. Dan di awal-awal berdirinya, radio amatir As'adiyah dijadikan sebagai sarana penyampaian dakwah oleh Anre Gurutta KH. Yunus Maratang. Atas permintaan masyarakat ketika itu, radio amatir ini murni orientasinya syiar islam, bukan komersial, dan nanti di tahun 1973 berubahlah menjadi radio Suara As'adiyah dibarengi dengan pemindahan studio di samping Masjid raya Sengkang(Masjid Agung Ummul Qur'a)bersamaan kepindahannya Anre Gurutta K.H. Yunus Maratang.
Beliau sangat peka terhadap perkembangan dunia modern sehingga beliau takkan ketinggalan memiliki dan memakai alat-alat modern sesuai perkembangan dunia teknologi modern, terutama yang berkaitan dengan media komunikasi yang pada gilirannya sarana perkembangan dakwah islamiyah misalnya media cetak Risalah As'adiyah dan siaran amatirnya Radio Suara As'adiyah.
pengajian pesantren dengan sistim khalaqah di Masjid Raya Wajo setelah selesai melaksanakan shalat Maghrib dan Subuh yang di ikuti oleh santri-santri yang duduk di sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan masyarakat umum(Pengajian Khalaqah) di Relley langsung Radio Suara As'adiyah sehingga pengajian ini dapat di ikuti oleh masyarakat luas, khususnya di kabupaten Wajo, Sidrap, Bone, Soppeng, dan Sulawesi tenggara.